Cara Menghitung Average Down Saham yang Benar dan Akurat

Ada banyak tindakan yang dapat diterapkan agar memperoleh keuntungan yang maksimal dalam berinvestasi, salah satunya strategi averaging. Strategi tersebut bisa dilakukan dengan memahami cara menghitung average down saham terlebih dahulu.

Dapat dikatakan investasi menjadi salah satu aktivitas yang sedang trend saat ini, hal tersebut berkat hadirnya aplikasi saham terbaik yang terdaftar di OJK. Investor dapat menerapkan cara menghitung average down sebagaimana penjelasan berikut ini:

Mengenal Istilah Average Down

Cara Menghitung Average Down Saham yang Benar dan Akurat

Strategi averaging  terdiri dari dua metode, yaitu average up dan average down. Keputusan berupa pembelian saham yang sama ketika harganya sedang mengalami kenaikan disebut average up.

Sedangkan teknik yang dilakukan dengan membeli saham secara bertahap ketika harganya turun disebut dengan average down. Adapun cara menghitung average down saham dilakukan dengan meratakan ke bawah sebagai upaya memperkecil kerugian.

Dalam menerapkan cara menghitung average down saham tentunya diperlukan pertimbangan dari investor. Hal tersebut dilakukan dengan memperkirakan harga turun dan harga naik sehingga memperbesar peluang mendapatkan untung di masa depan.

Cara Menghitung Average Down dan Contohnya

Strategi average down pada dasarnya akan sangat membantu para investor untuk mengambil tindakan. Seperti diketahui, pilihan untuk Buy atau Sell sering menjadi kegelisahan dari segi pemilihan waktu yang tepat.

Penerapan average down juga akan membantu Investor untuk memahami situasi pasar saham yang saat ini terjadi. Adapun cara menghitung average down saham disajikan berdasarkan formula di bawah ini:

Average down=[(harga1×lot1)+(harga2×lot2)+(harga3×lot3)+…] : total lot

Perlu dicatat bahwa harga saham lot 1 harus lebih tinggi dibandingkan lot 2 serta lebih besar dari lot 3 dan seterusnya. Contohnya, investor A mempunyai saham perusahaan X dan saat ini mengalami penurunan harga.

Investor A yakin bahwa demand pada pasar saham X akan mengalami kenaikan. Berbekal keyakinan tersebut, A kemudian menggunakan cara menghitung average down saham agar mendapat keuntungan maksimal.

Strategi average down yang dilakukan A yaitu membeli saham pertama berjumlah 100 lot dengan harga Rp1.000. Kemudian dilanjutkan dengan pembelian kedua berjumlah 200 lot dengan harga Rp750.

Investor A kembali melakukan pembelian ketiga sebesar 300 lot dengan harga Rp500, sehingga diperoleh total lot sebanyak 600. Adapun rumus cara menghitung average down saham dapat dituliskan sebagai berikut:

Average down=[(Rp1.000×100)+(Rp750×200)+(Rp500×300)] : 600

Average down=750

Berdasarkan rumus cara menghitung average down saham di atas, maka saham perusahaan X adalah Rp750 per lembar. Bila dibandingkan dengan harga pasar, nilai tersebut harus lebih rendah.

Apabila prediksi A ternyata benar dan suatu saat harga saham perusahaan X naik menjadi Rp850 per lembar. Maka investor A dapat melihat keuntungan dengan cara melakukan perhitungan sebagai berikut:

Keuntungan=[(600×Rp850)-(600×Rp750)]=Rp60.000

Kapan Sebaiknya Menerapkan Cara Menghitung Average Down?

Penggunaan rumus cara menghitung average down saham sebetulnya tidak memiliki aturan mutlak mengenai waktunya. Semua tindakan tersebut tergantung dari penilaian investor pribadi berdasarkan analisa yang dilakukan.

Satu hal yang perlu dipastikan bahwa investor yakin bila penurunan harga hanya sementara. Berbeda bila yang terjadi justru harga saham mengalami penurunan terus menerus, hal ini justru dapat merugikan investor.

Sebetulnya tidak ada aturan khusus untuk memprediksi pergerakan saham ke depan. Investor bisa mengenali tanda-tandanya agar tahu kapan waktu yang tepat untuk menggunakan cara menghitung average down saham.

Untuk itulah diperlukan ilmu analisa teknikal agar dapat memprediksi kemana arah pergerakan harga saham ke depan. Pengetahuan tentang pola grafik juga perlu digali lebih dalam supaya dapat memahami situasi yang ada.

Beberapa hal yang patut dipelajari investor seperti indikator moving average, pola bullish reversal, support resisten, dan sebagainya. Average down akan efektif bila diterapkan pada instrumen yang harganya diprediksi naik.

Penggunaan cara menghitung average down saham dapat menjadi salah satu strategi berinvestasi dengan memanfaatkan momen penurunan harga sementara. Keuntungan akan diperoleh ketika harga saham tersebut naik di masa depan.

 

Klik 2x Selengkapnya

Related Articles

Back to top button